“Allah
memberi petunjuk, “wahai orang-orang yang beriman perhatikanlah - ambillah
pelajaran - dari masa lalu - dari sejarah, dari yang telah terjadi – untuk hari
esok, untuk masa depan”
Semua ajudan
menangis saat Bung Karno mau pergi, “Kenapa bapak tidak melawan, kenapa dari
dulu bapak tidak melawan” salah satu ajudan hampir berteriak memprotes tindakan
diam Bung Karno.
Bung Karno menyampaikan bahwa “Kalian tau apa, kalau saya melawan nanti perang saudara, perang saudara itu sulit .., jikalau perang dengan Belanda kita jelas hidungnya beda dengan hidung kita, perang dengan bangsa sendiri tidak..LEBIH BAIK SAYA YANG ROBEK DAN HANCUR DARIPADA BANGSA SAYA HARUS PERANG SAUDARA”.
Bung Karno menyampaikan bahwa “Kalian tau apa, kalau saya melawan nanti perang saudara, perang saudara itu sulit .., jikalau perang dengan Belanda kita jelas hidungnya beda dengan hidung kita, perang dengan bangsa sendiri tidak..LEBIH BAIK SAYA YANG ROBEK DAN HANCUR DARIPADA BANGSA SAYA HARUS PERANG SAUDARA”.
Dan
Indonesia selamat dari perang saudara dan pertumpahan darah
Saat Pak
Harto di demo besar-besaran, pak Harto mengumpulkan para tokoh panutan negeri
ini untuk bermusyawarah. Dan Pak Harto dengan legowo mengikuti nasehat beliau
semua. Pak Harto mengundurkan diri
Dan
Indonesia selamat dari perang saudara dan pertumpahan darah.
Saat Gus Dur
dijatuhkan beliau menyampaikan bahwa "perjuangan dilanjutkan tanpa
kekerasan dan TIDAK ADA JABATAN DI DUNIA INI YANG HARUS DIPERTAHANKAN
MATI-MATIAN"
Dan
Indonesia selamat dari perang saudara dan pertumpahan darah
Terima kasih
wahai bapak-bapak bangsaku...Ya Allah jadikan kami memiliki kearifan seperti
mereka..
Semoga
bapak-bapak pemimpin bangsaku termasuk mereka yang meneladani Baginda
Rasulullah Muhammad saw yang sampai akhir hayatnya masih memikirkan nasib dan
keselamatan umatnya...
Semoga
bapak-bapak pemimpin bangsaku termasuk mereka yang seperti sayyidina Utsman bin
‘Affan ra yang menanggung sendiri sampai terbunuh tanpa menggerakkan massa
tandingan untuk memerangi demonstran yang merongrong kekhalifahannya karena
tidak rela menjadi orang yang menjadi sebab perang saudara antara sesama
muslim.......
Ya Allah
jadikanlah kami semua memiliki kearifan dan kasih sayang seperti beliau
semua...AAmiin
Mari kita
bandingkan Indonesia dengan negara-negara lain. Kita lihat bagaimana Mesir,
bagaimana Syiria, bagaimana Libya, bagaimana Tunisia. Bacalah kenapa di negeri mereka meledak perang
saudara ? Ya karena kekuasaan yang dipertahankan mati-matian. Ya karena
mengkafirkan mereka yang berbeda pandangan politik. Ya karena tega mengorbankan
rakyat dan jama’ah yang dipimpinnya...
Terima kasih
wahai bapak-bapak bangsaku...
Ya Allah
jadikan kami memiliki kearifan seperti mereka..
Mari kita mencoba
belajar lebih jauh dari sejarah :
Saat Gus Dur
Dijatuhkan beliau menyampaikan bahwa perjuangan dilanjutkan tanpa kekerasan,
tidak ada jabatan di dunia ini yang harus dipertahankan mati-matian...dan para
ulama NU sibuk meredam jama'ahnya yang marah agar tidak ada gerakan massa
walaupun seperti KH Sofyan Yahya harus rela dicaci oleh jama'ahnya karena
dianggap tidak membela kepemimpinan ulama (Gus Dur) di Indonesia...dan
...Indonesia selamat dari perang saudara dan pertumpahan darah....
Padahal bila
NU mau, jama’ahnya, santrinya, Lembaga Pencak Silat Pagar Nusa, Bansernya lebih dari cukup untuk digerakkan
mempertahankan dan merebut kekuasaan. Dan kita juga tahu telah adanya yang
memproklamirkan diri sebagai pasukan berani mati yang telah siap untuk
berkorban nyawa. Berbagai komunitas Di LUAR NU dan kelompok-kelompok LSM pun telah
datang menemui Gus Dur di istana kepresidenan menunggu perintah disertai
barisannya yang sudah siap bergerak di berbagai daerah untuk membela dan
mempertahankan kursi kepresidenan di Gus Dur. Dan perintah Gus Dur adalah
perjuangan dilanjutkan tanpa kekerasan.
Bahkan
pertemuan bahtsul masail para ulama di berbagai tempat dan berulang-ulang
karena berusaha sangat teliti, hati, hati dan jernih, khawatir salah, sudah pada titik kesimpulan yang sama, yaitu mereka yang
merongrong pemerintahan Gus Dur adalah bughot (pemberontak) yang secara fiqh
boleh dihukum mati. Tapi Rois ‘Aam NU K.H. Sahal Mahfuzh menyampaikan bahwa
tidak boleh ada fatwa bughot karena itu akan menumpahkan darah dan kita para
ulama di akhirat tidak akan sanggup mempertanggung jawabkan darah kaum muslimin
yang tertumpah karena fatwa yang dikeluarkan. Para ulama NU tidak ingin menjadi
sebab tumpah darah kaum muslimin karena perang saudara sesama kaum muslimin. (lihatlah kearifan beliau semua dengan
membandingkan bedanya : padahal pada saat perang kemerdekaan melawan sekutu
barat, para ulama NU mengeluarkan resolusi jihad wajib ikut perang karena ini
jihad, ya perang kemerdekaan bukan perang saudara, perang kemerdekaan bukan
melawan sesama muslim)
Dan para
ulama sepuh, para sufi di NU menyampaikan nasihat bahwa semua harus merenung dan
bertafakkur untuk menata hati, menata diri, memeriksa gejolak yang ada dalam dadanya
serta memeriksa kemurnian pemahaman dan pemikiran agamanya agar tidak
ditunggangi hawa nafsu.
Dan Indonesia
pun selamat dari perang saudara daan pertumpahan darah......
Mohon maaf...mari
kita telusuri satu saja contoh di negeri lain .....saat mursi dijatuhkan dia
tidak legowo dan ikhwanul muslimin (IM) menggerakkan dan memobilisasi massa serta para tokoh pemimpinnya melakukan provokasi membakar perlawanan massa kemudian bertemulah dengan bagian
lain dari rakyat mesir yang bersikap berbeda....dan....terjadilah perang
saudara dan pertumpahan darah....
(hmmm....maaf...saat setahunan sebelumnya...presiden Mesir legowo setelah didemo rakyatnya dan akhirnya di Mesir tidak terjadi perang saudara dan pertumpahan darah...dan terselenggaralah pemilu...seperti Pak Harto yang legowo dan terjadilah pemilu...)
Terima kasih
bapak-bapak pemimpin bangsaku, terima kasih para ulama NU, terima kasih para
sufi, karena anda semua negeriku Indonesia selamat dari perang saudara dan
pertumpahan darah...
Ya Allah jadikan kami semua memiliki kearifan seperti mereka...
4 komentar:
Assalamu'alaikum wr wb.
Terima kasih atas ulasannya yang sangat menyentuh, tapi kenapa yang diperbandingkan Ihwanul Muslim/M. Morsi..? sementara Al Sisi tidak......padahal justru berawal dari kudeta militer... Kenapa tidak diperbandingkan yang kontra Morsi, kenapa mereka tidak legowo menerima Morsi yang terpilih secara demokratis, mengapa mereka tidak legowo untuk memberikan kesempatan Morsi untuk memperbaiki jika ada kesalahan....supaya tidak terjadi perang saudara...tidak terjadi pertumpahan darah.....
Wassalamu'alaikum wr. wb
kenapa IM / Mursi yang diperbandingkan ? karena konteks pembicaraan adalah membandingkan para pemimpin dan kelompok yang dijatuhkan dari kekuasaan / jabatannya, bukan berbicara pada konteks yang menjatuhkan..
bila bicara pada tentang kontra Mursi kenapa tidak legowo memberi kesempatan pada Mursi, maka perbandingannya dengan kenapa yang kontra Bung Karno, yang kontra Pak Harto, yang kontra Gusdur dan dalam dalam konteks Mesir kenapa IM yang kontra Husni Mubarak tidak legowo memberikan kesempatan kepada Bung Karno, kepada Pak Harto, kepada Gusdur dan dalam konteks Mesir kepada Husni Mubarak untuk memperbaiki kesalahannya...supaya tidak ada pertumpahan darah....supaya tidak ada perang saudara...
Jadi pembahasan dan perbandingan harus sesuai dengan konteksnya, bukan pada konteks yang berbeda...
Asslm'lykm wr wb...
Terima kasih ulasannya, membuat saya merenung.
Bila mengikuti saran anda, seharusnya Mursi Mundur dengan legowo untuk digantikan oleh Al-Sisi...
Lalu karena sebagian rakyat menolak Al-Sisi, sebaiknya beliau juga mundur dgn legowo untuk digantikan oleh yg lain...
kemudian bila pengganti Al-Sisi itu juga ditolak sebagian warganya, sebaiknya beliau juga mundur dengan legowo...begitu seterusnya...
wALLAHu a'lam
Mohon dima'afkan
Al-faqir
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Yth. Anonim,
Iya benar spt itu.
Walaupun akan berantai terus pada intinya yaitu sikap yg diutamakan adalah sikap lapang dada terhadap konflik.
Dan tujuan konteks artikel disini adalah sikap lapang dada yang cermat dari pemimpin negara agar menghindari pertumpahan darah sesama muslim pada khususnya dan sesama warga negara pada umumnya.
وسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Posting Komentar