Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah

Selasa, 14 Oktober 2008

KEMESRAAN ABDI DAN ROBBI

Hubungan yang dibangun oleh setiap manusia dengan apapun adalah hubungan cinta. Cinta merupakan ekspresi dari kalbu sebagai hakekat manusia. Tingkah laku adalah upaya ekspresi lahiriyyah dari cinta.

Segala sesuatu pada senyatanya hanya Tuhan atau selain Tuhan yang biasa disebut alam atau dunia. Manusia berada dipersimpangan antara cinta Tuhan dan cinta dunia.

Hati yang satu tidak mempunyai tempat untuk dua cinta. Ketika memilih Tuhan, maka cintanya hanya untuk Tuhan. Ketika itulah ia mencampakkan dunia dari hatinya. Itulah yang dinamakan zuhud fid dunya.

Ketika hati memilih dunia, maka cintanya hanya untuk dunia. Saat itulah ia akan mencampakkan Tuhan dari hatinya. Ia akan menjauh dan membelakangi Tuhannya.

Bagaimana tidak demikian, karena hati seakan sebuah cermin satu arah. Ketika menghadap satu arah ia akan berpaling dari arah yang lain. Ketika menghadap Tuhan, ia berpaling dari dunia. Ketika menghadap dunia ia berpaling dari Tuhan. Sebuah dusta ketika manusia mengaku mencintai Tuhan, namun ia masih mengejar dan berbangga dengan dunia.

Cinta manusia berada dalam dua kondisi. Pertama ketika ia mengejar cinta, namun belum mendapatkan cinta itu. Kedua manusia yang telah mendapatkan cintanya.

Manusia yang masih mengejar cinta akan merasakan kerisauan karena rindu yang tak terkira. Manusia yang mengejar dunia akan merasakan kerisauan karena rindunya pada dunia. Ia akan risau pada hartanya. Ia akan risau pada kedudukannya. Ia akan risau pada pengikutnya.

Sampai kapanpun ia tidak akan mendapatkan cinta dari dunia. Ia akan bertepuk sebelah tangan. Beronani dan bermasturbasi. Ia akan tetap berada dalam kerisauan. Seperti apapun dunia ada di sekelilingnya, ia tetap tidak merasakan cinta dan mesranya dunia, karena dunia tidak akan menyambut cintanya. Karena dunia adalah milik Tuhan. Dunia pun bercinta dengan Tuhan.

Manusia yang sedang mengejar cinta Tuhan akan risau karena rindunya pada Tuhan. Ia akan mencurahkan dirinya untuk mendekati Tuhan. Dan yakinlah satu ketika ia akan merasakan cinta Tuhan.

Saat itulah, ia tahu bahwa ia sebenarnya selalu dicintai Tuhan. Ia tahu bahwa senyatanya Tuhan selalu ada. Tuhan senantiasa memeluk hamba-Nya dengan kemesraan dan kasih sayang. Tuhan tidak pernah pergi dan tidak pernah berpaling. Tuhan selalu mencintai hambanya. Hanya hamba itulah yang tidak mengenal Tuhannya. Selama ini dialah yang sebenarnya berpaling dari Tuhan.***


1 komentar:

EVI ANDRIANI BLOG mengatakan...

Menurut saya, cinta dunia dan akhirat itu diperlukan. mengapa? Tapi dalam setiap melkaukan aktivitas di dunia kita selalu ingat kepada Allah SWT. Semua yang kita lakukan hanya untuk beribadah dan beriman kepada Allah SWT. Untuk mencari ilmunya yang hak. Kalau hanya cinta pada dunia saja itu tidak baik begitu juga kalau hanya cinta kepada akhirat aja...
Karena Allah SWT menciptakan dunia agar umat ciptaaNya menyembahNya, Allah yang Maha Kuasa dan Esa maka ia ciptakan surga dan neraka