Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah

Selasa, 11 Mei 2010

KEKUATAN DAHSYAT


Memiliki kekuatan adalah dambaan. Keras, kekar, besar adalah citra kekuatan. benarkah itu yang sebenarnya ?

Tidak...

Tulang-rangka kita yang keras dan besar tidak mampu menegakkan tubuh kita, ketika kantuk datang menyerang. Tenaga besar pun tak mampu menolong.

Tubuh yang kekar langsung lunglai, saat nafas tertahan dan terhenti.

Tangisan keras, emosi yang meledak dan marah yang menyala, luluh dan reda dengan dekap cinta dan genggam mesra.

Ternyata yang besar, yang kekar dan yang keras dikalahkan oleh desah nafas, kehalusan kantuk serta kelembutan cinta dan kasih sayang.

Kelembutan dan kehalusan adalah kekuatan yang mengalahakan kekekaran, kebesaran dan kekerasan.

Bukankah Allah pun memulai kitab-Nya dengan Bismillahirrohmanirrohim - Dengan nama Allah Yang Amat penuh cinta dan kasih sayang.

Bangunlah wahai diriku, bangunkanlah sekitarmu dengan cinta dan kasih sayang yang penuh dengan kelembutan dan kehalusan. Lihatlah semuanya menjadi kuat.

Selengkapnya...

Sabtu, 13 Maret 2010

ALHAMDU LILLAH AKU SAKIT

Saat ku pinjam sandalmu, ku ucapkan terima kasih. Saat ku pakai sandalmu, ku rasakan nikmatnya bersandal. Saat kau pinta kembali sandalmu, ku kembalikan dan ku ucapkan kembali terima kasih. Aku tak berhak menahan sandal yang ku pinjam. Aku tak berhak marah dan kesal karena kamu meminta kembali sandalmu yang ku pinjam.

Semua yang kita terima adalah pinjaman dari Allah. Saat kita mendapatkan pinjaman itu saat itulah kita bersyukur, alhamdu lillah terima kasih ya Allah.

Saat kita memanfaatkan pinjaman Allah, kita bersyukur, alhamdu lillah terima kasih ya Allah.

Saat Allah mengambilnya kembali, kita pun bersyukur, alhamdu lillah terima kasih ya Allah.

Kita tak berhak menolak Allah meminta kembali apa yang Dia pinjamkan.

Kita tak berhak marah dan kesal saat Allah mengambil kembali apa yang Dia pinjamkan.

Dalam Mukasyafatul Qulub diriwayatkan khobar dari Nabi s.a.w. : "Ketika seorang hamba sakit, Allah mengutus dua Malaikat kepadanya dan memerintahkan, "Perhatikanlah apa yang dikatakan hamba-Ku" Maka apabila ia mengatakan Alhamdu lillah, dilaporkanlah itu kepada Allah walaupun Allah lebih mengetahuinya. Maka Allah berfirman, "Bagi hamba-Ku apabila Aku memawafatkannya (wajib) atas-Ku memasukkannya ke dalam surga, dan apabila aku menyembuhkannya (wajib) atas-Ku mengganti dagingnya dengan daging yang lebih baik, mengganti darahnya dengan darah yang lebih baik dan menghapuskan keburukan-keburukannya"

Selengkapnya...

Senin, 08 Februari 2010

KU MENCINTAI MU SUNGGUH AKU MENCINTAIMU

Aku katakan padamu, "Aku mencintaimu.."


Setelah itu, aku aku pun bertanya padamu, "Apakah engkau mencintaiku ?"

Aku pun memintamu untuk mengerti, memahami dan berkorban untukku.

Tak lupa, aku memintamu untuk tunduk pada keinginan-keinginanku. Aku memintamu menjadi apa yang aku mau. Aku mengharuskanmu mendengar dan melaksnakan "nasehat-nasehatku".

Aku sedih, kesal, tersinggung dan marah saat engkau tidak seperti yang aku mau.

Mengapa aku tak bisa mengatakan, "Aku mencintaimu walaupun engkau tidak seperti keinginanku".

Mengapa tak aku katakan, "Aku tetap mencintaimu, meskipun kau tak seperti yang aku mau".

Hhmmmm.....

Saat kulihat cermin di hatiku, baru ku tahu bahwa aku hanya mencintai diriku sendiri dan tidak pernah mencintaimu.

Ya Tuhanku, apakah seperti ini dustaku, dusta anak-anak manusia. Mendustai diri sendiri, tapi selalu mengatakan orang lain mendustai dirinya.

Bisakah anak manusia hidup dengan cinta yang menerima kata meskipun..... dan walaupun.....

Selengkapnya...

Kamis, 07 Januari 2010

DO'AKU DAN DO'AMU

Pada suatu hari, Nabi ‘Isa a.s. pergi bersama seseorang yang dikenal sangat shalih dan rajin beribadah. Perjalanan itu diikuti dari belakang oleh seseorang yang dikenal sangat fasiq dan durhaka.

Di tengah perjalanan, mereka beristirahat. Saat istirahat itu. Orang yang dikenal shalih berdo’a. Orang yang dikenal durhaka pun berdo’a.

Kedua do’a itu dikabulkan Allah. Karena do’a itulah, orang yang dikenal shalih menjadi ahli neraka dan orang yang dikenal durhaka menjadi ahli surga.

Mengapa ?

Orang yang dikenal sangat durhaka itu berdo’a, “Ya Allah ! Ampunilah aku”
Allah pun mengabulkannya. Allah mengampuninya. Ia pun menjadi ahli surga.

Orang yang dikenal shalih itu berdo’a, “Ya Allah ! Jangan kumpulkan aku dengan dia (seraya menunjuk pada orang yang dikenal durhaka itu)” Allah pun mengabulkannya. Karena orang yang durhaka itu diampuni dan masuk surga, maka orang yang dikenal shalih ini tidak diterima ibadahnya dan menjadi ahli neraka. Bukankah ia tidak ingin berkumpul bersama ?

Ya Allah, bagaimana dengan aku.........? Apakah aku telah benar dalam berdo'a dan bersikap ?

Ya Allah, jadikanlah aku orang yang tetap mengasihi sesama sehingga mendo'akan mereka mendapat ampunan seperti aku meminta ampunan untuk diriku sendiri. Ya Allah jangan Engkau jadikan aku membenci sesamaku seakan mereka adalah kedurhakaan yang aku Engkau perintahkan menjauhi dan meninggalkannya.

Robbanagfir lanaa wa li ikhwaaninal ladzina sabaquuna bil iimaani walaa yaj'al fi quluubinaa gillal lillaziina aamanuu robbana innaka rouufur rohiim (ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami beriman, dan janganlah Engkau nenbiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Ya Tuhan kami sungguh Engkau Yang Maha Penyantun lagi Yang Maha Penyayang)
Selengkapnya...

Rabu, 28 Oktober 2009

BEBAN DAN CINTA


Apakah ada seorang manusia yang tidak memiliki beban ?

Orang tua ?
anak beban mereka

Anak ?
orang tua beban mereka

Suami ?
istri beban mereka

Istri ?
suami beban mereka ?

Tetangga ?
kita beban mereka

Guru ?
murid beban mereka

Murid ?
guru beban mereka

Pemimpin ?
rakyat beban mereka

Rakyat ?
pemimpin beban mereka

Apakah ada yang tidak memiliki beban ?
Apakah realistis kalau aku tak ingin memiliki beban ?

Apakah tidak lebih baik kita memiliki beban cinta,
sehingga semua menjadi indah dan membuat kita tersenyum dan bersyukur, sehingga semua menjadi ringan sehingga membuat kita bernafas lega dan bersabar


Selengkapnya...

Senin, 28 September 2009

AGAMA SEBENARNYA


Rosululloh s.a.w. ditemui seorang sahabat r.a.
Dari hadapan beliau s.a.w., sahabat r.a. ini bertanya, "Apa itu agama ?"

Rosululloh s.a.w. menjawab, "Baik akhlaq (budi pekerti)"

Sahabat r.a. ini berpindah ke sebelah kanan Rosululloh s.a.w. dan bertanya kembali, "Apa itu agama ?"

Rosululloh s.a.w. kembali menjawab, "Baik akhlaq (budi pekerti)"

Sahabat r.a. ini berpindah ke sebelah kiri Rosululloh s.a.w. lalu bertanya lagi, "Apa itu agama ?"

Rosululloh s.a.w. menjawab lagi, "Baik akhlaq (budi pekerti)"

Sahabat r.a. ini berpindah ke belakang Rosululloh s.a.w. lalu menyampaikan pertanyaan, "Apa itu agama ?"

Rosululloh s.a.w. menoleh dan tersenyum lalu menjawab, "Bila belum paham juga, agama adalah tidak marah"

Sudah beragama belum kita ya ? Masih marah-marah kah ?

Istri Ajengan Ilyas Ruhiyat Cipasung pernah ditanya tentang pengalaman khusus lima puluh tahun terikat pernikahan dengan ajengan Ilyas, beliau menjawab, "Tidak satu kali pun (dalam 50 tahun pernikahan) ajengan Ilyas marah"

Setara ajengan Ilyas- kah kita ? mohon maaf mungkin kita tidak perlu terlalu jauh mengukur diri kita dengan Rosululloh s.a.w. sebagai totalitas Al-Quran dan Assunnah, cukup satu hadis di atas. Dan bandingkan diri kita dengan ajengan Ilyas Ruhiat Cipasung.

Astagfirullohal 'azim wa atubu ilaih, Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku


Selengkapnya...

Senin, 27 April 2009

O..... IBU


Hidupkan hatimu
biarlah ia menggelora dengan energi cinta
Renungkanlah !

Bertahun, tahun yang lalu, ibu mengandungku
Sembilan bulan aku dalam kandungan

Di bulan-bulan pertama,
aku membuat ibu mual-mual dan muntah-muntah

Bulan-bulan selanjutnya,
aku memberati perut ibu
Semakin aku membesar, semakin berat perut ibu
Semakin aku membesar, semakin sulit ibu untuk bergerak
Ibu semakin tidak bebas
Ibu takut mencelakai aku yang ada di perutnya
Ibu sulit untuk duduk
Ibu sulit berdiri
Ibu sulit berbaring
Ibu pun sulit untuk berjalan


Ketika aku mulai bergerak
Aku mulai dengan menendang perut ibu
Ibu kesakitan, tapi ........ ibu tersenyum bahagia

Ketika tiba saat aku dilahirkan
Ibu menjerit kesakitan
Darah mengali
r dari rahimnya
Ibu berada ant
ara hidup dan mati
Saat itu......ib
u seakan sedang meregang nyawa
Tapi.., ibu bertahan karena cinta dan kasihnya padaku

Hari ini....
apa balasku untuk ibu ???
Hari ini.... apa baktiku untuk ibu ???
Hari ini.... mana kasih sayangku pada ibu ???

TUHAN.... AMPUNILAH AKU, KASIHILAH IBU

Selengkapnya...